• Juara I FUAD
  • visi misi ilmu hadis
  • hmj ilmu hadis

Ketua Jurusan Ilmu Hadis menjadi Pembicara pada Round Table Discussion "Pemahaman Al-Qur'an dan Hadis untuk Islam Moderat"

01 Agustus 2019

Peningkatan budaya ilmiah akademi di kampus merupakan hal yang lumrah dan perlu dilestarikan bersama di antara para dosen. FUAD sebagai fakultas yang mengusung nilai tersebut melaksanakan kegiatan diskusi rutin “Intelectual Development Program for Lectures melalui Round Table Discussion/RTD”. Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Rabu, 31 Juli 2019 beserta jajaran Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pekalongan yang pada minggu ke-4 pukul 08.00 – 11.00 WIB di Ruang Meeting FUAD lantai II.

Dijelasakan oleh Dekan FUAD, Bapak Dr. H. Imam Kanafi, M.Ag, kegiatan diskusi ilmiah dosen ini bermaksud dapat menumbuhkan budaya dosen FUAD IAIN Pekalongan untuk sharing pengetahuan antar dosen dan produktif menulis melalui media-media terutama  karya ilmiah pada jurnal sehingga dapat dibaca oleh publik akademisi. Penyajian tema yang diangkat beragam sesuai dengan keilmuan yang ada di lingkungan Ushuluddin, Adab dan dakwah terutama sesuai dengan bidang keilmuan dari narasumber. Dengan berbagai pengetahuan ini diharapkan akan tumbuh wawasan yang luas pada diri dosen, sehingga para dosen akan mengetahui ilmu-ilmu lain di luar bidangnya. Pada diskusi kali ini, menghadirkan dua pembicara, yaitu Bapak Kurdi, M.S.I., dengan tema “Pemahaman Al Qur’an untuk Islam Moderat” dan Bapak Hasan Su’aidi, M.S.I., dengan tema “Pemahaman Hadis untuk Islam Moderat”.

Pembicara pertama yaitu Bapak Kurdi, M.S.I  memaparkan tentang pentingnya memahami al-Qur’an dengan 4 kesadaran agar memiliki pemahaman al-Qur’an Islam yang Moderat. Keempat kesadaran tersebut adalah kesadaran akan historis al-Qur’an, kesadaran dalam memahami teks-teks al-Qur’an, kesadaran akan berbangsa dan bernegara dan keempat adalah kesadaran akan local wisdom. Pembicara kedua, Bapak Hasan Su’aidi, M.S.I memaparkan bahwa pentingnya Islam Wasathiyah sebagai ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, rahmat bagi alam semesta. Terlalu tekstual akan mengarah kepada fundamentalis danterlalu kontekstual akan mengarah kepada liberalis, Islam Washatiyah merupakan Islam pertengahan.

Setelah selesai pemaparan dan kedua pembicara, kegiatan RTD dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab para dosen di Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah. Dalam diskusi tersebut dihasilkan kesimpulan bahwa Islam yang moderat adalah Islam yang dipahami dengan memiliki adab dan etika, nash al-Qur'an dan hadis sebagai obyek dan metode pemahaman, serta dapat menerima perbedaan sesama ahlu kiblah dengan tidak mudah menyalahkan pemahaman suatu kelompok selama memiliki dalil yang kuat. (AAM)

 

Galeri Video

We use cookies to improve our website. Cookies used for the essential operation of this site have already been set. For more information visit our Cookie policy. I accept cookies from this site. Agree